Juni 09, 2009

PESAN SANG AYAH .....

(Perhatikan Cara Kamu Mendengar)
Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik yang maing-masing mempunyai sebuah toko. Sebelum meninggal, ayah mereka berpesan 2 hal :
1. Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu
2. Jika pergi dari rumah ke toko atau dari toko ke rumah, jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus sementara mereka mengolah toko mereka. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Ibunya yang masih hidup menanyakan perihal kenyataan itu kepada mereka.
Si bungsu menjawab:
Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.
Jawab anak sulung :
Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.

Seperti inilah jika seseorang salah mendengar. Karena itu firman berkata: perhatikanlah cara kamu mendengar (Luk 8:18a). Cara kita mendengar dapat menguntungkan atau merugikan. Jangan sampai kita menganggap kita sudah tahu akan sesuatu lalu tidak lagi memikirkannya secara matang. Cara kita mendengar dapat menyebabkan kita mempunyai pengetahuan, dan kepada siapa yang mempunyai pengetahuan, tentu akan berhasil. Itulah sebabnya Luk 8:18b mengatakan “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya juga akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”