Minuman Berkalori dan Berat Badan

Apa yang Anda minum mempengaruhi berat badan Anda. Setidaknya inilah yang dikatakan oleh para peneliti Sekolah Kesehatan Publik Johns Hopkins Bloomberg.
Para peneliti menemukan bahwa kehilangan berat badan secara positif berhubungan dengan pengurangan dalam mengkonsumsi cairan berkalori, dan cairan berkalori mempunyai dampak yang lebih kuat pada berat badan daripada mengkonsumsi makanan padat berkalori.
“Pengurangan cairan berkalori berhubungan dengan kehilangan berat badan sebesar 0.25 kg bulan ke-6 dan 0.24 kg pada bulan ke-18. Pengurangan minuman bergula sebesar 1 porsi berhubungan dengan pengurangan berat badan 0.5 kg pada bulan ke-6 dan 0.7 kg pada bulan ke-18. Dari tujuh jenis minumam yang diuji, minuman bergula adalah satu-satunya minuman yang secara signifikan berhubungan dengan perubahan berat badan,” kata Liwei Chen, MD, PhD, MHS, pimpinan penulis studi yang juga seorang tamatan Sekolah Bloomberg.
Para peneliti membagi minuman dalam beberapa kategori berdasarkan kandungan kalori dan komposisi nutrisinya; minuman bergula (soft drink / minuman tanpa alkohol biasa, minuman buah, minuman yang bercampur buah atau minuman berkalori tinggi yang bergula), minuman diet (diet soda dan minuman “diet” lain dengan pemanis buatan), susu (keseluruhannya susu, 2 persen susu dengan pengurangan lemak, 1 persen susu rendah lemak dan susu skim), 100 persen jus (100 persen jus buah dan sayuran), kopi dan teh dengan gula, kopi dan teh tanpa gula dan minuman beralkohol.
Mereka menemukan bahwa 37 persen minuman bergula adalah sumber utama dari cairan berkalori.
Para peneliti merekomendasikan bagi orang dewasa untuk membatasi konsumsi minuman berkalori dan minuman bergula supaya memperoleh pengurangan berat badan atau untuk menghindari kelebihan berat badan.
Inilah hasil dari “Reduction in Consumption of Sugar-Sweetened Beverages is Associated with Weight Loss: The PREMIER Trial” (Pengurangan Konsumsi Minuman Bergula berhubungan dengan Pengurangan Berat badan: Percobaan Awal) yang ditulis oleh Liwei Chen, Lawrence J. Appel, Catherine Loria, Pao-Hwa Lin, Catherine M. Champagne, Patricia J. Elmer, Jamy D. Ard, Diane Mitchell, Bryan C. Batch, Laura P. Svetkey dan Benjamin Caballero.