Juni 09, 2009

Bagaimana Menyeimbangkan Jadwal

“Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Ephesians 5:15-17)
Setiap manusia sama-sama memiliki waktu 168 jam per minggu. Yang berbeda adalah bagaimana setiap individu menggunakan waktu tersebut.
Efesus 5:15-17 mengemukakan 3 langkah sederhana bagaimana caranya supaya waktu tidak terbuang percuma:
1. Analisa gaya hidup kita. “Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (Efesus 5:15). Evaluasi jadwal kita. Jangan sampai banyak waktu yang terbuang percuma tanpa kita sadari.
Untuk melakukan langkah ini, pertama-tama cari tahu bagaimana waktu bisa habis – bagi Anda yang merasa waktunya kurang. Apakah penyebabnya? Luangkan waktu dan catatlah jadwal kegiatan sehari-hari. Apa saja yang telah Anda lakukan sepanjang minggu lalu? Atau coba juga cara ini: catatlah semua kegiatan sepanjang minggu depan.
2. Manfaatkan saat ini. “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” (Efesus 5:16). Saat yang paling tepat untuk mengelola waktu kita adalah sekarang, hari ini juga. Amsal 27:1 berkata, “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.” Karena hari esok diluar jangkauan kita, marilah kita melakukan apa yang penting untuk kita lakukan sekarang selama masih bisa dilakukan.
Bagaimana kita bisa menjadikan saat ini berarti?
• Lakukan sekarang. Karena waktu itu tidak akan kembali, marilah kita pergunakan ia sebaik-baiknya. 86.400 detik setiap harinya haruslah bermakna.
• Tinggalkan acara yang tidak perlu. “’Segala sesuatu diperbolehkan.’ Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. ‘Segala sesuatu diperbolehkan.’ Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” (1 Kor 10:23). Paulus mengatakan bahwa ada banyak hal yang tidak salah untuk dikerjakan, tetapi hal itu juga tidak penting untuk dilakukan. Kegiatan seperti ini akan memakan waktu. Akan lebih baik jika kreatifitas kita digunakan untuk hal-hal yang baik dan berguna.
3. Prioritaskan pada apa yang penting. “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus 5:17). Sebagai orang Kristen, managemen waktu kita berarti: melakukan apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan. Kita pasti punya cukup waktu untuk melakukan kehendak Tuhan. Jika kita berkata kita tidak punya waktu untuk melakukan kehendak Tuhan, berarti beberapa kemungkinan di bawah ini adalah penyebabnya:
• Kita sedang mengerjakan sesuatu yang tidak pernah Tuhan maksudkan untuk kita lakukan.
• Kita tidak melakukan apa yang Tuhan maksudkan untuk kita lakukan.
• Kita melakukan hal yang benar dengan cara yang salah.
Tuhan tidak mungkin memberi pada kita sebuah tujuan dalam hidup tetapi tidak memberikan waktu untuk melakukannya. Jadi jika kita tidak punya cukup waktu untuk melakukan semua yang harus kita lakukan, itu berarti Tuhan tidak mengharapkan kita melakukannya.