Mei 10, 2009

Happy Mother's Day

Dedicated for mothers around the world

Perempun: Sesama Penyandang Gambar Allah
Dirangkum dari Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, Yongky Karman, BPK GM

Menurut PL, perempuan dan laki-laki setara namun berbeda. Baik laki-laki maupun perempuan sama martabatnya sebagai manusia, sebelum maupun sesudah Kejatuhan (Kej 5:2), sebagai penyandang gambar Allah. Manusia, laki-laki dan perempuan, diciptakan menurut gambar Allah dalam posisi setara tanpa hierarki. Kesetaraan laki-laki dan perempuan juga terlihat dari fakta bahwa keduanya mendapat mandat yang sama dari Tuhan untuk beranak cucu dan menguasai alam (Kej 1:26, 28-29). Laki-laki tidak diciptakan untuk berada di atas perempuan atau sebaliknya di bawahnya. Inilah gambaran ideal tentang martabat laki-laki dan perempuan menurut PL.

Dengan dijadikannya laki-laki dan perempuan sejak awal, jelaslah bahwa perbedaan jender bukan untuk saling dipertentangkan, melainkan sebagai pembeda identitas seksual dalam rangka jalan hidup manusia untuk menikah. Sekalipun Tuhan memberkati kesatuan manusia dalam perkawinan, tidak berarti menikah otomatis lebih bahagia. Di dalam dunia yang berdosa, kebahagiaan perkawinan tidak datang dengan sendirinya. Suami-istri masih harus bekerja keras mengupayakan dan memelihara kebahagiaan rumah tangganya.

Kesetaraan antara lelaki dan perempuan tidak perlu dimengerti secara dangkal sebagai kesamaan dalam segala peran dan aktivitas. Emansipasi wanita pertama-tama bukan berarti yang dilakukan pria juga harus dilakukan perempuan. Laki-laki dan perempuan dijadikan dengan konstruksi tubuh dan kapasitas yang berbeda. Otot lelaki, misalnya, lebih banyak 10-12% daripada perempuan dan perawakan tubuh lelaki umumnya juga lebih besar, sedangkan otot dan tubuh perempuan lebih halus. Laki-laki dan perempuan sama-sama penyandang gambar Allah, namun tidak menyatakan terbalik bahwa Sang Pencipta mirip makhluk ciptaan-Nya dalam hal jender.

Yang hendak ditekankan dalam istri menjadi “penolong yang sepadan”adalah kendati kesetaraan martabat lelaki dan perempuan (Kej 1:27), suami dan istri tidak berjalan sendiri-sendiri melainkan bersatu dalam kontribusi yang berbeda, saling bergantung, dan saling melengkapi. Tak ada subordinasi martabat. Istri lebih berperan sebagai penolong yang sepadan, yang berinisiatif, yang setia, yang paling mengerti, yang paling cocok bagi suaminya. Kalaupun kedudukan suami sebagai kepala RT, ini tidak harus dimengerti sebuah bentuk dominasi hubungan suami-istri, tetapi secara sosiologis memang diperlukan kepemimpinan dalam keluarga dan untuk itu suami diposisikan untuk memimpin keluarga. Namun, kita semua tahu dalam keluarga yang harmonis dalam prakteknya pengaturan kehidupan RT lebih merupakan tanggung jawab bersama (shared responsibility), bukan berasal dari hubungan penguasa-yang dikuasai.

Boleh dikatakan Kidung Agung menggambarkan dinamika hubungan pria-wanita seandainya dosa tidak merusak kemurnian cinta. Bukannya secara kebetulan, Paulus menggambarkan kuat dan dalamnya ikatan hubungan suami istri seperti hubungan Kristus dan jemaat (Ef 5:21-33). Dalam nasihat perkawinannya itu dikatakan bahwa penyerahan diri Kristus adalah dalam rangka menguduskan jemaat (ay. 25-27),menyiratkan ada problem dosa yang harus dibereskan. Seharusnya, perkawinan di antara orang Kristen yang sudah ditebus Kristus mempunyai potensi yang sangat besat untuk bahagia dan kembali kepada kesatuan ideal suami-istri seperti dalam Kej 2:23-25.

Mei 07, 2009

Mengapa Karyawan Meninggalkan Perusahaan?

Ada yang karena alasan gaji yang lebih besar, karier yang lebih menjanjikan, lingkungan kerja yang lebih nyaman, atau sekedar alasan pribadi. Gallup Organization mengadakan penelitian tentang hal ini. Survey yang dilakukan terhadap lebih dari satu juta karyawan dan delapan puluh ribu manajer ini lalu dipublikasikan dengan judul “First Break All the Rules”. Orang meninggalkan manajer atau direktur Anda, bukan perusahaan. Demikianlah papar Marcus Buckingham dan Curt Hoffman sang penulis buku ini. Kebutuhan utama karyawan tidak selalu terkait dengan uang, tetapi lebih kepada bagaimana dia diperlakukan dan dihargai. Dan hal ini kerap bergantung langsung dengan manajer di atasnya.
Survei menurut majalah Fortune beberapa tahun lalu mengatakan bahwa hampir 75% karyawan telah menderita di tangan para atasan yang sulit. Banyak penyebab stres di tempat kerja, tetapi bos yang buruk kemungkinan adalah yang paling parah. Hal ini pasti langsung berdampak pada kesehatan emosional dan produktivitas karyawan. Menurut pakar SDM, dari semua bentuk tekanan, karyawan menganggap penghinaan di depan umum adalah hal yang paling tidak bisa diterima. Pada kejadian pertama, ia mungkin tidak langsung pergi, tetapi pikiran untuk melakukannya telah tertanam. Waktu kejadian kedua, pikiran itu diperkuat. Dan waktu kejadian yang sama terulang ketiga kalinya, dia mulai mencari pekerjaan yang lain. Ketika orang tidak bisa membalas kemarahan secara terbuka, mereka akan melakukan serangan pasif, seperti: membandel dan memperlambat kerja, melakukan apa yang diperintahkan saja dan tidak memberi lebih, juga dengan tidak menyampaikan informasi yang krusial kepada atasan. Jika hal ini berlangsung lama, seorang karyawan akan berhenti karena masalah yang tampaknya remeh. Bukan pukulan ke-100 yang merobohkan seseorang, melainkan 99 pukulan sebelumnya.
Walau tampaknya mudah mencari karyawan, pertimbangkanlah hal ini untuk sesaat: biaya kehilangan seorang karyawan yang berbakat. Biaya untuk mencari dan melatih penggantinya, biaya karena tidak ada orang untuk melakukan pekerjaan itu sementara waktu, kehilangan klien dan relasi yang telah dibina oleh orang tersebut, kehilangan moril sejawat kerjanya, kehilangan rahasia perusahaan yang mungkin sekarang dibocorkan oleh orang tersebut kepada perusahaan lain, dan tentu saja kehilangan reputasi perusahaan. Setiap orang yang meninggalkan sebuah korporasi akan menjadi duta korporasi tersebut, baik itu tentang sisi positif atau keburukannya.

Yesus itu Tuhan dan Manusia?

Ada orang Kristen yang terguncang imannya hanya karena orang iseng, teori spekulasi, dugaan yang asal, asal ngomong, cerita dan gossip lain tentang Tuhan. Mereka kemudian bertanya apakah benar Yesus itu Tuhan dan pada saat yang bersamaan Ia adalah manusia 100% ketika Ia ada di bumi.

Yesus adalah Tuhan, ini terbukti dalam Yoh 8:58 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”. Dan dalam Mat 25:31-46, ketika Yesus mengajar bahwa Ia akan menghakimi dunia, di mana ini adalah otoritas yang hanya dimiliki oleh Tuhan.

Alkitab jelas mengatakan bahwa Yesus bukan hanya seorang nabi atau manusia yang dikaruniai kekuatan supernatural. Ia adalah betul-betul Tuhan yang bangkit dari kematian (Yoh 20:12-14), dan betul-betul manusia, seperti yang nyata dalam Mrk 6:31 (Ia butuh istirahat) dan Yoh 4:6-8 (Ia letih dan haus).

Tuhan memang harus datang ke dalam dunia dengan cara ini untuk menyadarkan kita bahwa Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (Ibr 4:15).
Dia bukan sekedar Tuhan yang duduk manis di Surga dan tidak mengerti jeritan kita, tetapi Dia juga manusia 100% selama di bumi, yang mau turut merasakan kelemahan-kelemahan, dan persoalan-persoalan kita.
Hanya dengan menjadi Tuhan dan sekaligus manusia-lah Yesus dapat menggantikan kita mati di kayu salib dan menebus kita dari segala dosa kita sehingga hutang dosa itu lunas untuk selama-lamanya, tanpa kita harus mempersembahkan darah penghapusan dosa lagi.

Sukses dan Bahagia

Semua orang ingin sukses dan semua orang ingin bahagia. Kerap orang berpikir bahwa jika ia sukses maka ia akan bahagia juga. Apakah betul orang yang sukses akan selalu bahagia? Elvis Presley pernah mengatakan bahwa ia tidak bahagia dengan kesuksesannya ketika ia diwawancara. Apakah ia kurang sukses pada masa itu?

“Mendapatkan apa yang ia inginkan”. Ini adalah definisi sukses menurut sebagian besar orang. Namun bila ditanya lebih jauh apakah seseorang bisa bahagia dengan apa yang ia dapatkan, terkadang jawabannya adalah “TIDAK”, karena ada saja perasaan tidak puas. Kalau mendapat apa yang kita inginkan tidak menjadi jawaban untuk bahagia, maka apa yang harus kita lakukan supaya bahagia?

Firman Tuhan berkata dalam 1Tes 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Mengapa? Sebab dengan pengucapan syukur maka fokus kita terarah pada Tuhan dan segala berkatNya, sehingga kita tidak lagi melihat kesekeliling yang penuh dengan kekurangan dan masalah. Tuhan tidak mau sukacita kita hilang dengan fokus yang selalu terarah pada masalah dan kekurangan. Ia mau supaya sukacita kita tetap melimpah karena mata rohani kita tetap melihat kepada Tuhan dalam pengucapan syukur, dan mengimani segala yang baik yang telah Ia persiapkan bagi kita.

Inilah tips sederhana supaya seseorang bahagia dan puas dalam hidup: nikmati dan syukuri apa yang telah kita punya. Syukuri juga setiap masalah dalam hidup ini.

Tiga Teladan Yesus

Ada banyak teladan yang Yesus berikan, tetapi hanya tiga saja yang akan dibahas pada saat ini.
1. Taat sampai selesai
“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”…” (Yoh 19:30). Apa pun yang harus terjadi, Ia tidak pernah tidak taat dan tidak pernah pensiun dalam menjalankan kehendak BapaNya. Fil 2:8 mengatakan bahwa “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati…” Dalam keadaanNya saebagai manusia yang dapat merasakan sakit, Ia rela menerima hukuman salib sehingga oleh ketaatanNya Rm 5:9 menuliskan, “…demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”
Kalau saja Yesus tidak taat ketika itu pasti tidak ada Alkitab Perjanjian Baru. Pastinya juga kita tidak mungkin mengenal Tuhan segala tuhan, dan kita tidak mungkin beribadah kepada Tuhan. Kita tidak mungkin menerima setiap janjiNya dan hidup ini pasti menjadi berantakan. Karena itu seperti teladan yang sudah Ia berikan, mari kita juga berikan ketaatan kita kepada Tuhan dalam hidup ini.
2. Rendah hati
Mrk 5:40 Ketika itu Ia ditertawakan karena mengatakan bahwa sang anak hanya tertidur, padahal menurut orang banyak anak itu sudah mati. Dalam bahasa aslinya kata menertawakan ditulis katagelao, yang berarti Yesus ditertawakan berulang kali dengan tawa yang menghina. Sebagai seorang Tuhan yang mempunyai kemampuan apa saja, pasti sangat tertantang untuk menghukum mereka dan mendemonstrasikan kemampuanNya. Tetapi ayat 43 mengatakan bahwa dengan sangat Ia berpesan (kepada orangtua sang anak dan mereka yang datang bersama denganNya) supaya jangan seorang pun mengetahui bahwa Ia telah ‘membangunkan’ anak itu.
Sebagai pengikut Kristus kita juga patut mengikuti teladanNya. Karena Ams 22:4 mengatakan bahwa ada ganjaran bagi kerendah hatian kita. Sejak zama Musa firman juga sudah mengingatkan supaya kita rendah hati (Ul 8:17-18) dan mengingat bahwa Tuhan yang membuat kita mampu, bukan karena kekuatan dan kekuasaan tangan kita. Karena itulah orang yang rendah hati dikasihiTuhan, sebab mereka sadar tanpa Tuhan ia bukan siapa-siapa, kosong, seperti bayi baru lahir yang tidak membawa apa-apa.
3. Belas kasihan
Dalam pelayananNya Yesus acapkali tergerak oleh belas kasihan. Setidaknya hal ini tercatat sebanyak 9 kali dalam Injil. Hal ini berarti belas kasihan Kristus memang sungguh dirasakan oleh para murid ketika itu sehingga mereka semua mencatatnya dalam Injil mereka masing-masing. Salah satu murid yang mencatatnya adalah Markus ketika Yesus melayani orang banyak walau Ia sendiri butuh istirahat dan makan (Mrk 6:34, 31). Bagi pengikut Kristus, kitab Amsal menyebutkan setidaknya ada 3 manfaat dari belas kasihan:
Berbahagia (Ams 14:21)
Memuliakan Tuhan (Ams 14:31)
Memiutangi Tuhan (Ams 19:17)

Demikianlah tiga teladan Kristus yang dapat kita pelajari pada hari ini

Cara Meningkatkan Keterbatasan

Waktu dalam hidup itu harus dipakai sedemikian rupa sehingga setiap hari kita dapat mencapai sesuatu yang baik. Ada orang yang berdalih bahwa waktu yang ada ini tidaklah cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi apakah benar 24 jam sehari adalah waktu yang sedikit, sehingga kita tidak punya waktu untuk hal-hal penting lainnya, seperti menjalin hubungan dengan Tuhan atau dengan orang terdekat kita? Ada tiga langkah yang dapat kita lakukan jika kita mau membuat jadwal yang baik:
1. Urutkan prioritas. Jika semua kegiatan harus dilakukan pada hari ini tentu waktu tidak akan cukup, jadi buatlah pilihan. Apa yang memang penting dan apa yang tidak penting. Apa yang memang bersinggungan dengan arah hidup kita, itulah yang kita prioritaskan. Orang yang sudah berkeluarga harus memprioritaskan keluarganya, dan bukan pekerjaannya. Seorang pekerja wajib memprioritaskan pekerjaannya dan bukan hobinya, kecuali jika pekerjaannya adalah hobinya juga. Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi (Ams 12:11)
2. Ringankan pendirian kita. Kadang kita sudah membuat jadwal tetapi ada saja hal-hal lain yang tiba-tiba menginterupsi untuk dilakukan. Jangan terlalu terkekang dengan jadwal tersebut, sebab tidak selalu semua kegiatan dalam daftar harus dikerjakan. Tidak ada yang memaksa kita untuk melakukannya, dan kita juga tidak akan kehilangan nyawa jika kita tidak melakukannya. Janganlah kita stress karena beban yang kita paksakan sendiri. Cobalah untuk tidak terlalu kuatir jika dalam jadwal ada hal-hal yang tidak sempat dikerjakan, sebab hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang ( Ams 17:22)
3. Percaya pada Tuhan. Saat keadaan mulai tidak terkendali, percayalah pada Tuhan seperti yang Daud lakukan dalam 1 Sam 30:6 “Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu… Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.”
Stres adalah pertanda bahwa kita mulai mengandalkan kekuatan kita sendiri, atau melihat kepada permasalahan kita dari sudut pandang kita yang terbatas. Penyebab terbesar stress adalah karena kita terlalu serius sama diri sendiri dan kita tidak serius dengan Tuhan.

Tips Hidup Kesehatan

1. Jaga asupan makan kita. Jangan makan terlalu banyak makanan yang bersifat asam, tetapi perbanyaklah makanan yang bersifat basa.
• Makanan yang bersifat asam kuat:
Kuning telur, keju, kue yang dibuat dari gula putih atau buah kesemek, telur ikan,dll
• Makanan yang bersifat semi asam:
Ham, bacon, ayam, ikan tuna, babi, belut, sapi, roti, gandum kecil, mentega, daging kuda.
• Makanan yang bersifat asam lemah:
Beras, kacang tanah, bir, arak tahu goring, rumput laut, kerang batik, gurita, ikan gabus
• Makanan yang bersifat basa lemah:
Kacang merah, lobak, apel, Bombay, tahu,dll
• Makanan yang bersifat semi basa:
Kismis, tomat, pisang, jeruk, labu, strawberry, putih telur, sayur asin, lemon
• Makanan yang bersifat basa kuat:
Anggur, daun teh, wine, tunas rumput laut, dll

2. Jangan minum teh berlebihan, sebaiknya di minum pagi hari.
3. Jaga pola istirahat, jangan tidur lewat dari jam 11 malam sebab pada jam itu hati bekerja mengeluarkan racun dari dalam tubuh, karenanya tubuh butuh banyak energi. Disamping itu juga, demi menuntaskan pekerjaannya hati harus dipenuhi oleh darah dan ia hanya dapat dipenuhi oleh darah saat kita berbaring, di mana posisi hati menjadi rata.

4. Olah raga ringan di pagi hari sebelum mandi supaya otak menjadi lebih fresh
5. Perbanyak makan protein untuk menjaga stamina dan konsentrasi saat kerja sebab jika kebanyakan karbohidrat seseorang akan menjadi ngantuk. Karena itu, perbanyaklah karbohidrat saat makan malam.

6. Jangan banyak makan daging, selain daging ikan. Menurut penelitian binatang-binatang yang kuat dan pekerja keras seperti gajah, gorilla, lembu, kuda, kerbau adalah pemakan sayur. Sedangkan pemakan daging adalah binatang yang banyak tidur. Karena itu banyaklah makan sayur dan minum air segar (tidak termasuk susu, teh, kopi), serta multivitamin.

7. Sebisa mungkin sarapan kecuali waktu Anda puasa sebab tubuh perlu energi untuk memulai berbagai kegiatannya.

Selamat mencoba.

Lembut Itu Kuat

Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa orang yang lembut adalah orang yang lemah. Sedangkan orang yang keras adalah orang yang kuat. Apakah ini benar?

Suatu kali ada seorang mahasiswa yang bercerita bahwa ia kesal dengan salah satu dosen tetap di tempat kuliahnya. Tadinya ia berencana untuk mengambil dosen ini sebagai salah satu dosen pembimbing skripsinya, tetapi dosen tersebut menolak sebab ia telah membuat peraturan supaya sesama dosen tetap tidak menjadi pembimbing dari satu mahasiswa. Jadi seorang mahasiswa harus memiliki 1 DP dosen full time, dan yang lainnya lagi dosen part time.

Awalnya melihat sikap dan gaya sang dosen, ia merasa bahwa ini adalah peraturan serius yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa. Tetapi pada kenyataannya justru dosen inilah yang melanggar ucapannya sendiri dengan membolehkan temannya memiliki 2 DP yang sama-sama berstatus dosen tetap di tempat kuliah mereka. Celakanya lagi, salah satu DP dari temannya itu adalah sang dosen yang membuat peraturan tadi. Alasan yang dosen itu sampaikan adalah karena ia tidak enak menolak permintaan temannya yang setiap hari datang ke kantornya dan meminta agar ia menjadi DP 2 untuk skripsinya.

Cerita ini membuktikan kalau orang yang keras, belum tentu kuat. Sedangkan orang yang lembut adalah orang yang kuat. Setidaknya ia cukup kuat untuk tidak berlaku kasar. Ia juga cukup kuat untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, cukup kuat untuk bersikap lembut bahkan terhadap orang yang telah menyakiti atau merugikannya, dan cukup kuat untuk tidak membuatnya terlalu lama memendam amarah dan kejengkelannya.

Yesus sendiri mengatakan bahwa Ia lemah lembut (Mat 11:29) dan ternyata Ia memenangkan dunia ini dengan kelembutanNya. Karena itu marilah kita belajar supaya kita memikul kuk yang Dia pasang dan belajar padaNya karena Ia lemah lembut dan rendah hati sehingga jiwa kita akan mendapatkan ketenangan

Berdoa untuk dendam atau keadilan Tuhan?

Kalau Tuhan itu adil kenapa kita tidak boleh menginginkan supaya Tuhan membalaskan dendam kita atas kejahatan musuh kita atau orang-orang jahat lainnya?
Berdoa untuk keadilan Tuhan supaya ditegakkan dan berdoa supaya Tuhan membalaskan dendam kita adalah dua hal yang berbeda. Kita boleh saja menginginkan kebenaran itu ditegakkan, tatapi jika berhadapan dengan musuh kita, Yesus mengajarkan supaya kita membalas kejahatan dengan kebaikan. Jadi ini semua tergantung pada motif kita.
Sifat anak-anak Allah adalah peduli terhadap sesama dan musuh mereka (Mat 5:43-45), tetapi hati mereka tetap menginginkan keadilan. Contoh yang terlihat ada dalam Maz 94:1-2, “Ya Allah pembalas, ya TUHAN, ya Allah pembalas, tampillah! Bangunlah, ya Hakim bumi, balaslah kepada orang-orang congkak apa yang mereka lakukan”
Kita harus tetap berdoa untuk musuh supaya mereka diselamatkan sesuai dengan rencana besar Allah, tetapi ini bukan berarti kita bersikap pasif dan membiarkan mereka mengambil keuntungan atau memperdaya kita. Ada kalanya kita harus berdiri dan menentang musuh seperti yang Yesus lakukan dalam Mat 21:12-13 ketika Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Bagaimanapun juga ini bentuk disiplin yang berlandaskan kasih dari Allah, supaya manusia mengenal Allah lebih dalam lagi.
Jadi kesimpulannya kita jangan pernah berhenti mengharapkan dan berusaha supaya keadilan ditegakkan tetapi janganlah kita menuntut balas. Dukunglah pemerintah yang diberi kuasa oleh Allah untuk menahan orang jahat (Rom 13), tetapi gantilah hati yang penuh dendam itu dengan hati yang mau supaya musuh kita diselamatkan. Dalam Rom 5:6-10 Yesus telah memberi teladan ini pada kita. Marilah kita mencari kedamaian dan rekonsiliasi selama masih memungkinkan, dan serahkan pembalasan dendam kepada Tuhan yang bijaksana dan adil yang akan menghukum sesuai waktu dan jalanNya yang sempurna (Rom 12:17-21)

Interview With God

I dreamed I had an interview with God.

"So you would like to interview me?" God asked.

"If you have the time" I said.

God smiled. "My time is eternity."
"What questions do you have in mind for me?"

"What surprises you most about humankind?"

God answered...
"That they get bored with childhood,
they rush to grow up, and then
long to be children again."

"That they lose their health to make money...
and then lose their money to restore their health."

"That by thinking anxiously about the future,
they forget the present,
such that they live in neither
the present nor the future."

"That they live as if they will never die,
and die as though they had never lived."

God's hand took mine
and we were silent for a while.

And then I asked...
"As a parent, what are some of life's lessons
you want your children to learn?"

"To learn they cannot make anyone
love them. All they can do
is let themselves be loved."

"To learn that it is not good
to compare themselves to others."

"To learn to forgive
by practicing forgiveness."

"To learn that it only takes a few seconds
to open profound wounds in those they love,
and it can take many years to heal them."

"To learn that a rich person
is not one who has the most,
but is one who needs the least."

"To learn that there are people
who love them dearly,
but simply have not yet learned
how to express or show their feelings."

"To learn that two people can
look at the same thing
and see it differently."

"To learn that it is not enough that they
forgive one another, but they must also forgive themselves."

"Thank you for your time," I said humbly.

"Is there anything else
you would like your children to know?"

God smiled and said,
"Just know that I am here... always."

-author unknown

Arti Dari Beberapa Warna Dasi

Dasi adalah salah satu perlengkapan busana bagi kaum pria. Berikut adalah beberapa warna dasi dengan arti dari warna tersebut.

1. Biru
Warna langit ini merupakan simbol ketulusan hati, tenang dan yang terbaik. Dapat pula menggambarkan sifat yang jujur, pekerja keras dan rendah hati. Tetapi di dalam dunia psikologi warna ini dketahui memilki arti dan efek ketenangan. Mau presentasi? Cobalah memakai dasi biru supaya Anda merasa lebih tenang.

2. Merah
Warna yang sering dikatakan “berani” ini menggambarkan cinta dan kemarahan, bahaya dan keberanian. Karena itu pakailah dasi di hari Senin supaya mood dan semangat kerja lebih tinggi.

3. Oranye
Warna oranye kemerahan menggambarkan tanda bahaya.

4. Hitam
Identik dengan kedukaan. Tapi jika dipadukan dengan garis yang cerah akan menjadi dasi yang elegan.

5. Abu-Abu
Ada yang menggambarkan sebagai warna keambisiusan seseorang, tetapi ada juga yang melihatnya sebagai warna ragu-ragu yang tidak jelas. Bagaimana menurut Anda?

6. Kuning
Cerah, muda, penuh harapan dan bahagia. Secar psikologis warna ini warna yang easy going, agak kekanak-kanakan

7. Hijau
Memberi kesan berwawasan luas, terkadang sulit dimengerti tetapi jujur.

8. Cokelat
Menggambarkan sifat yang terbuka dan mempunya insting bisnis yang kuat.

Terlepas dari segala arti yang diberikan, adalah lebih baik jika semua warna ini digabungkan dengan warna kemeja yang sesuai supaya penampilan lebih menarik.

Selamat mencoba.

Mr Nice Guy or Mrs&Ms Nice Girl..?

Apa untungnya jadi orang baik? Penghasilan tidak bertambah, permasalahan belum tentu selesai, dan belum tentu juga orang yang kita bantu akan membalas jasa kita.

Alkitab berkata janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Gal 6:9), janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik (2 Tes 3:13). Sebab mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik (Ams 15:3). Orang yang baik hati akan diberkati (Ams 22:9), dikenan TUHAN (Ams 12:2), dan orang jahat tunduk di dekat orang baik (Ams 14:19). Inilah keuntungan menjadi orang baik.
“Kulalui dunia ini sekali saja. Kebaikan apapun yang bisa kulakukan atau keramahtamahan yang mana saja yang bisa kuperlihatkan kepada siapapun hendaknya kulakukan sekarang ini juga dan tidak menundanya. Sebab aku tidak akan melintasi dunia ini lagi”
Stephen Grellet

Love others no matter who they are

Stress

Stress sudah jadi bagian dalam hidup, apalagi untuk mereka yang tinggal di kota besar. Tingkat kebisingan yang tinggi, suhu udara yang panas, persaingan yang tiada henti, dan lain sebagainya dapat membuat siapa saja stress, bahkan anak kecil sekalipun. Dalam skala kecil stress dapat dijadikan alat pengkatrol supaya kita rajin, tetapi stress yang berlebihan menjadikan seseorang depresi, dan dampaknya pada tiap orang pasti berlainan. Atasilah stress dengan beberapa langkah berikut ini:
1) Aturlah kegiatan Anda secara bervariasi
2) Jangan ragu untuk merubah jadwal yang selama ini menekan Anda
3) Jangan bebankan diri Anda dengan hal-hal yang diluar kemampuan Anda
4) Ambillah keputusan dengan penuh pertimbangan
5) Hargailah diri Anda sendiri
6) Cobalah untuk selalu memikirkan hal-hal yang baik
7) Curhat
8) Prioritaskan keluarga daripada pekerjaan
9) Tetap bersosialisasi
10) Tetap jaga kesehatan
11) Istirahat dari keramaian
12) Lakukan aktivitas yang bisa membuat Anda lebih nyaman

Gospel Music

Musik Gospel
Walaupun penggunaan instrument dalam ibadah telah ada sejak zaman Perjanjian Lama, tetapi entah kenapa menurut catatan sejarah ibadah dalam gereja awalnya tidak menggunakan instrumen sama sekali. Jadi musik gospel awalnya adalah genre musik yang terdiri dari vokal saja, dan liriknya bersifat religius, khususnya Kristen.
Musik gospel diduga muncul pertama kali dari gereja di Afrika-Amerika pada tahun 1930-an. Ia kemudian pecah menjadi black gospel (gospel asli, dibawakan oleh orang-orang ras kulit hitam) dan white gospel, yang dibawakan oleh orang-orang ras kulit putih. White gospel adalah perpaduan antara black gospel dan musik religius asli yang biasa dinyanyikan di gereja-gereja orang kulit putih Amerika Selatan. Pemisahan aliran ini akhirnya menimbulkan perbedaan dalam cara menyanyikan lagu-lagu gospel. Walau perbedaan ras tidak lagi kentara pada zaman sekarang, tetapi masih terdapat perbedaan dalam cara menyanyikan gospel di gereja ras kulit putih dan hitam di Amerika.
Meskipun berasal dari Amerika, musik gospel telah menyebar ke seluruh dunia. Di Australia ada paduan suara gospel seperti The Elementals dan Jonah & The Whalers serta festival-festival gospel seperti Festival Musik Gospel Australia. Di Norwegia juga terdapat Ansgar Gospel Choir yang merupakan satu-satunya paduan suara gospel di sana. Sedangkan di provinsi Quebec, Kanada ada kelompok-kelompok paduan suara gospel terkenal seperti Montreal Jubilation Gospel Choir dan Québec Celebration Gospel Choir.
Genre Musik Gospel
1.Gospel Tradisional Kulit Hitam
Musik ini berasal dari lagu-lagu spiritual yang dilantunkan oleh para budak di Amerika Selatan selama abad ke- 18 dan ke-19. Genre musik ini tercipta karena gereja masa itu menganjurkan supaya anggota gerejanya bersaksi, baik dengan kata-kata atau nyanyian yang spontan tentang iman dan pengalaman mereka. Terkadang mereka juga menambahkan tarian dalam kesaksian mereka ketika kebaktian. Para penyanyi yang banyak juga merangkap sebagai pengkhotbah keliling ini kemudian mulai membuat rekaman pada tahun 1920-an. Rekaman ini mencampurkan tema-tema keagamaan dengan teknik-teknik barrelhouse, blues dan boogie-woogie. Disamping itu alat-alat musik jazz seperti drums dan terompet juga di masukkan ke dalam gereja. Contoh dari tokoh ini adalah Arizona Dranes.

2.Urban Contemporary Gospel. Dikenal sebagai “Black Gospel” sebagai cara untuk membedakannya dari bentuk musik Kristen lainnya seperti musik Kristen kontemporer atau rock Kristen dan Southern Gospel
• Country Gospel Music. Dikenal juga sebagai Musik Country Kristen atau Country Inspirasional.
• Gospel Southern. Kadang disebut quartet music karena perpaduan dari pengisi suara tenor, lead, baritone, dan bass, yang semua penyanyinya adalah pria. Isi nyanyiannya bertema masalah sehari-hari dan bagaimana Tuhan menjawab setiap persoalan tersebut. Mereka bergantung pada Beberapa penyanyi gospel Southern adalah: The Speer Family, The Blackwood Family (The Blackwood Brothers), The Lefevre Trio dan The Carter Family yang menjadi terkenal pada tahun 1920-1950 karena rekaman dan pertunjukan radio. Sedangkan Homer Rodeheaver, George Beverly Shea, Cliff Barrows atau Cathedral Quartet terkenal karena hubungan mereka dengan para penginjil terkenal seperti Billy Sunday, Rex Humbard dan Billy Graham.
• Progressive Southern Gospel. Genre ini muncul dari Gospel Southern selama beberapa dasawarsa terakhir.
• Bluegrass Gospel. Musik ini berasal dari musik pegunungan di Amerika
• Gospel Blues. Kombinasi dari gitar blues dan lirik yang berbau Injil

So ... Heavy

Adakah dalam hidup ini Anda merasa bahwa beban Anda terlalu berat dan menghalangi gerak Anda? Anda merasa bahwa ada saja ujian-ujian yang harus Anda lewati. Ketika yang satu telah berhasil dilalui, ujian yang lainnya mengantri untuk dilewati. Sebenarnya apa maksud Tuhan dengan semua ujian tersebut? Apakah untuk memberatkan langkah Anda ketika Anda mau berlari mencapai tujuan Anda? Atau untuk memberatkan Anda ketika Anda mau sungguh-sungguh mengikuti Tuhan?

Jika sudah berhubungan dengan masalah tentunya ada banyak sekali pertanyaan di benak kita. Firman Tuhan mengatakan bahwa kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu (Mzm 34:19), sebab maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesis Kristus menyatakan diri-Nya (1Pet 1:7).

Semua orang tentu ingin memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan. Tetapi sadarkah Anda bila semuanya itu baru bisa di dapat setelah kita melewati ujian?

“Setiap hari Tuhan menguji kita sedikit lebih banyak lagi, lebih banyak lagi dengan maksud untuk memperbesar kekuatan dan daya tolak tubuh kita terhadap dosa. Dia menyuntik kita dengan sedikit lebih banyak serum yang berupa pengorbanan pencobaan dan kesulitan dan pertarungan setiap harinya. Dia membuat kita semakin kuat setiap harinya dan membuat kita bisa membuat pengorbanan sedikit lebih banyak, menderita sedikit lebih banyak, berjuang lebih gigih dan bertumbuh sedikit lebih banyak. Penderitaan dimaksudkan untuk memberi kekuatan dan memperlengkapi kita agar bisa memberi kekuatan kepada orang lain.”

David Fontaine

Prayer

Tuhan, tolonglah aku untuk hidup dari hari ke hari di dalam suatu cara untuk melupakan diriku sendiri, sehingga bahkan apabila aku berlutut untuk berdoa, ‘kan kupanjatkan doa untuk orang lain.

Tolonglah aku di dalam semua pekerjaanku, untuk selalu bersungguh-sungguh, dan benar, dan tahu bahwa apapun yang kulakukan untukMu harus kulakukan untuk orang lain.

Biarlah diriku sendiri disalib dan dikorbankan dan dikubur dalam-dalam, dan segalanya akan sia-sia yaitu semua usaha yang akan aku lakukan seandainya aku tidak hidup untuk orang lain.

Dan apabila pekerjaanku di bumi ini telah selesai dan pekerjaanku yang satu di sorga telah dimulai, semoga aku melupakan mahkota yang telah kudapatkan selagi aku masih memikirkan mahkota orang lain.

Orang lain, ya Tuhan orang lain
Biarlah ini menjadi motto yang kuturuti
Tolonglah aku untuk hidup bagi orang lain supaya aku bisa hidup untuk seperti Engkau

Anonim

Duh, Jenuh dan Mandek Neh..

Bosan, jenuh, dan mandek. Semua orang tentu pernah mengalaminya. Beberapa orang berasumsi bahwa semua itu disebabkan oleh rutinitas yang itu-itu saja, karenanya mereka mencoba mengatasinya dengan refreshing. Tetapi setelah kegiatan refreshing itu selesai, mereka kembali merasakan kejenuhan dan mandek lagi. Jika refreshing ini tidak berhasil, tentu ia bukanlah jawaban atas kejenuhan dan kemandekan kita. Lalu apa sebenarnya yang harus dilakukan jika kita merasa jenuh dan mandek? Hanya ada satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasinya: Periksalah motif-motif Anda dalam setiap kegiatan yang menjenuhkan tersebut. Tanyakan pada diri sendiri mengapa semangat dalam sekolah, pelayanan, kuliah, atau pekerjaan kini menjadi datar dan mandek serta tidak membuahkan rasa puas yang biasanya dirasakan.

Ketika seorang pelayan atau karyawan melakukan tugasnya dengan motif melayani, karena ia suka melayani, ia akan melakukan tugasnya itu dengan baik. Ia akan melayani jemaat dan juga kliennya dengan senang. Tetapi jika motifnya telah berubah, ketika nilai-nilai kehidupan yang dipegangnya telah berubah, maka berubah juga perasaan senangnya. Ini adalah sebuah pertanda dari hati bahwa motif baru yang mendominasi tersebut tidak benar lagi. Jika sudah begitu, ini tandanya kita perlu untuk membaharui motif kita.

Sebagai orang Kristen, kehidupan kita tidak terlepas dari firman Tuhan, tak terkecuali motif kita dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Kolose 3:23 berkata “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Ini berarti apapun kesibukan yang kita hadapi, kita harus melakukannya seperti untuk Tuhan dan bukan karena motif-motif lainnya. Sebab motif pribadi kita tidak akan kuat bertahan jika menghadapi ujian, tetapi jika motif kita adalah Tuhan, maka ujian sebesar apapun akan sanggup kita hadapi.

Misalnya ketika seseorang malas belajar, tanyakanlah apakah motivasinya untuk memuliakan Tuhan lewat prestasinya kini telah berubah karena motif-motif lain seperti karena ia sudah merupakan anak paling pintar di sekolahnya? Contoh lainnya lagi adalah ketika seseorang yang sebelumnya mempunyai motif kerja untuk memuliakan Tuhan dalam karirnya, tetapi kini telah berubah menjadi motif keberhasilan, pengakuan, dan jaminan. Tentu saja seiring waktu ketiga hal ini akan menimbulkan masalah dalam hatinya sebab hati nurani tidak akan mentolerir hal-hal asing mendominasinya. Keberhasilan, pengakuan, dan jaminan ini memang baik, tetapi ketika mereka mengambil alih pikiran kita, tentu saja hati nurani ini akan berontak dan membuat perasaan tidak enak. Keberhasilan, pengakuan, dan jaminan hanyalah hadiah dari Tuhan ketika kita bersungguh-sungguh ingin memuliakan Tuhan lewat karir kita, tetapi itu bukan tujuan utama kita. Jangan sampai kita terjebak di dalamnya. Karena itu adalah penting bagi setiap orang untuk mencoba membaharui motif di hadapan Tuhan sesuai dengan firmanNya jika rasa mandek atau jenuh itu datang.

Selama motifnya adalah Tuhan, Anda akan melakukan pekerjaan, belajar, dan melayani dengan baik entahkah Anda adalah seorang penjual di pasar, asisten direktur, ibu rumah tangga, sales, ketua OSIS atau hanya murid biasa, sebab hal itu sesuai dengan hati nurani dan kehendak Tuhan. Tetapi jika motif itu telah berubah dan menjadikan diri Anda sebagai pusatnya, Anda akan mengerjakannya dengan kurang baik sebab Anda tidak lagi mengikut-sertakan Tuhan dalam keseharian Anda. Berusahalah untuk peka terhadap setiap perubahan kecil yang terjadi dalam hati anda karena ia adalah pengukur dari lurus atau tidaknya jalan Anda di hadapan Tuhan.